Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

Makalah : ILMU DAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN A. ILMU Pengertian Ilmu   Dasar-Dasar Ilmu B. BAHASA C. ILMU BAHASA BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah bagian yang esensial manusia, karena pengetahuan adalah buah dari "berpikir". Berpikir (atau natiqiyyah) adalah sebagai differentia (atau fashl) yang memisahkan manusia dari sesama genus-nya, yaitu hewan. Dan sebenarnya kehebatan manusia dan "barangkali" keunggulannya dari spesies-spesies lainnya karena pengetahuannya. Kemajuan manusia dewasa ini tidak lain karena pengetahuan yang dimilikinya. Lalu apa yang telah dan ingin diketahui oleh manusia? Bagaimana manusia berpengetahuan? Apa yang ia lakukan dan dengan apa agar memiliki pengetahuan? Kemudian apakah yang ia ketahui itu benar? Dan apa yang menjadi tolak ukur kebenaran? Pertanyaan-pertanyaan di atas sebenarnya sederhana sekali karena pertanyaan-pertanyaan ini sudah terjawab dengan sendirinya ketika manusia sudah masuk ke alam realita. Namun ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka tidak menjadi sederhana lagi. Masalah-ma

ILMU : Pengertian Ilmu

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN A. ILMU 1. Pengertian Ilmu Di dalam al-Qur′ān terdapat kata-kata tentang ilmu dalam berbagai bentuk (‘ilma, ‘ilmi, ‘ilmu, ‘ilman, ‘ilmihi, ‘ilmuha, ‘ilmuhum) terulang sebanyak 99 kali . Delapan bentuk ilmu tersebut di atas diartikan dengan: pengetahuan, ilmu, ilmu pengetahuan, kepintaran dan keyakinan . Sedangkan kata ‘ilmu itu sendiri berasal dari bahasa Arab ‘alima = mengetahui, mengerti. Maknanya, seseorang dianggap mengerti karena sudah mengertahui obyek atau fakta lewat pendengaran, penglihatan dan hatinya. Kata ilmu dalam pengertian teknis operasional ialah kesadaran tentang realitas. Pengertian ini didapat dari makna-makna ayat yang ada di dalam al-Qur′ān. Orang yang memiliki kesadaran tentang realitas lewat pendengaran, penglihatan dan hati akan berfikir rasional dalam menggapai kebenaran. Dalam Quran surat Ali Imran ayat 36: ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,

ILMU (Dasar-Dasar Ilmu)

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN A.ILMU 1. Pengertian Ilmu 2. Dasar-Dasar Ilmu Berbicara tentang dasar-dasar ilmu dalam perspektif filsafat – yang didalamnya membahas tentang ontologi, epistemologi dan aksiologi – merupakan pembahasan yang panjang dan membutuhkan diskursus-diskursus yang intens, selain tentunya juga menyinggung tokoh-tokoh yang terlibat dalam pergumulan pemikiran yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Secara garis besar, pembahasan tentang ontologi berkisar tentang sesuatu yang bersifat paling substansi dalam kacamata kefilsafatan, sehingga tak ayal bahwa ontologi sering dikatakan dengan sesuatu yang bersifat metafisis. Layaknya sebuah metodologi, maka epistemologi berkutat dalam lingkaran teori ilmu pengetahuan dan kebenaran-kebenaran yang dikandungnya. Adapun aksiologi adalah inti dari pembahasan ontologi dan epistemologi. a. Ontologi Ontologi adalah ilmu tentang yang ada (the science of being). Maka merupakan pe

BAHASA

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN A. ILMU B. BAHASA Berhubungan dengan keunggulan manusia atas makhluk yang lain dengan bahasa yang dimilikinya, para ilmuwan sepakat tentang hal tersebut. Namun mereka bersikap sebaliknya dalam memandang aspek awal – mula lahirnya bahasa. Bahasa adalah salah satu instrumen penting bagi kehidupan. Tanpa keberadaan bahasa manusia tidak akan bisa berkomunikasi, mengekspresikan pikirannya, perasaannya dan pendapatnya. Dengan bahasa, manusia bisa mewariskan pengetahuan tentang kebudayaannya dengan baik dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Fungsi bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi saja tetapi juga sebagai salah satu sifat khusus bagi keberlangsungan mahluk sosial. Oleh karena itu, bahasa akan terus berkembang selama masih terwujudnya interaksi sosial. 1. Hakikat Bahasa Untuk mengetahui bahasa yang sebenarnya, maka kita harus mengetahui defenisi bahasa terlebih dahulu. Para ahli bahasa tidak hanya menyepakati satu pengertian bahasa

ILMU BAHASA

C. ILMU BAHASA 1. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa Ilmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata bahasa tradisional dan (2) linguistik modern. a. Tata Bahasa Tradisional Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat bahasa. Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda. Dikatakan bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia, misalnya bangunan, kedokteran, kesehatan, geografi, dan sebagainya. Tetapi mengenai hakikat bahasa – apakah bahasa mirip realitas atau tidak – mereka belum sepakat. Dua filsuf besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles. Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas; sedangkan Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak mirip rea

BAB III PENUTUP

Berbicara tentang dasar-dasar ilmu dalam perspektif filsafat – yang didalamnya membahas tentang ontologi, epistemologi dan aksiologi – merupakan pembahasan yang panjang dan membutuhkan diskursus-diskursus yang intens, selain tentunya juga menyinggung tokoh-tokoh yang terlibat dalam pergumulan pemikiran yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Namun pada saat ini masih ada pendikotomian antara ilmu-ilmu agama versus ilmu umum, ilmu dunia dan ilmu akhirat, dan sejenisnya. Oleh karena itu diperlukan pendekatan holistik untuk mengintegrasikan kembali kedua jenis ilmu ini.

DAFTAR PUSTAKA

A.Chaedar Alwasilah. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa. Abdul Razak. 2001. Cara Memahami Islam: Metodologi Studi Islam. Bandung: Gema Media Pusakatama. Abdul Razak & Rosihon Anwar. 2001. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia. Ahmad Izzan, 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora. Ali Audah, 1997. Konkordasi Qur′ān. Bandung: Mizan. Ali al-Jarim dan Musthafa Usman. 1994. Al-Balaaghatul Wadhihah. Bandung: Sinar Baru. Amsal Bakhtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Burhanuddin Salam. 1997. Logika Materil; Filsafat Ilmu Pengetahuan cet. ke-1. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Agama RI. 1411 H. al-Qur′ān dan Terjemahnya. Madīnah Munawarah: Khadim al-Haramain asy-Syarifain. John M. Echols dan Hasan Shadily. 1997. Kamus Inggris-Indonesia, cet.XXIV. Jakarta: PT.Gramedia. Jujun S. Suriasumantri. 1996. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer Cet.X. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Louis O Katsoff. 1992. Pengantar Fi